Kamis, 26 Mei 2011

Bisnis Ayam Petelur Skala Kecil

Skala kecilpun dapat dimulai untuk proses budidaya ayam petelur.

Fokuskanlah sementara hanya pada fase produksi, sehingga kira-kira dibutuhkan biaya awal berupa:

1. Bangunan kandang lengkap plus peralatan, kira-kira Rp. 40.000,-/ekor x populasi
2. Ayam siap telur umur 16 minggu, kira-kira Rp. 45.000,-/ekor x populasi
3. Pakan + vaksin + medicine sampai umur 20 minggu, kira-kira Rp. 7.500,-/ekor

Ke-3 pengeluaran di atas dianggap sebagai "capital injection".

Selanjutnya, paling lambat umur 20 minggu ayam mulai bertelur 5% dan meningkat terus sesuai dengan proyeksi produksi standar-nya. Sehingga mulai umur 20 mgg tersebut mulai dihitung rupiah pemberian pakan dan rupiah pendapatan jual telur.

Sejak umur 20 minggu sampai umur 80 minggu, ayam dapat bertelur sebanyak 22 kg telur / ekor ayam, dengan mengkonsumsi pakan sekitar 50 kg.

Selama masa pemeliharaan (umur 20 - 80 minggu) akan ada sekian persen ayam yang mati, sehingga saat afkir ayam di akhir masa produksi tidak 100% ayam dapat kita jual kembali. Pendapatan dari hasil penjualan ayam afkir ini akan menjadi pengurang dari nilai awal saat membeli ayam siap telur. Selisih nilai tersebut selanjutnya menjadi "nilai penyusutan pullet".

Jadi, hasil penjualan ayam afkir sebetulnya bukanlah merupakan tambahan pendapatan melainkan sebagai pengurangan atas modal.

Kunci keberhasilan dalam bisnis ayam petelur adalah efisiensi produktifitas ayam. Siapapun Anda sebagai pemain bisnis ayam petelur tidak akan mampu mengendalikan harga.

Bila produktifitas ayam Anda mampu mencapai 22 kg telur/ekor/siklus, itu artinya potensi genetik dapat Anda peroleh seluruhnya.


Ingin tau lebih detail, silahkan meluncur ke BLOG Perunggasan Indonesia di www.unggasindonesia.wordpress.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

dimana ya tempat penjualan ayam petelur yang siap telur? kalau ada tolong kasih tahu alamat lengkap + no tlpnya kirim ke hendsmail@gmail.com

makasih infonya. http://hends25.blogspot.com/

Posting Komentar