- Egg drop syndrome -> merupakan penyakit menular ayam petelur disebabkan oleh Adenovirus, famili adenoviridae, asam inti DNA berserabut ganda
- bentuk icosahedral, ukuran 70-100 nm
- sifat : tahan terhadap eter, kloroform, pH 3-10, tahan pada suhu 36 C selama 3hri dan dalam 0,5% formaldehid
- menyerang ayam petelur umur 26-35 minggu, namun klinis mash dilaporkan pada umur 50-55 minggu
- ayam bibit pedaging dan ayam bibit petelur t.u warna coklat lebih peka tertular dibanding warna putih
- kasus penyakit lebih diperparah pada musim hujan karena faktor cekaman selain itu juga sistem peternakan yang tidak baik
- penyakit ini bersifat sporadis
- cara penularan : vertikal melalu embrio dan semen. menyebar pada floks melalui orang, serangga, dsb.
- kasus EDS awalnya akibat vaksin pada unggas yang ditumbuhkan pada biakan sel jaringan itik dimana sel tsb sudah terinfeksi oleh virus tsb.
- sumber penularan virus bukan pada feses namun pada eksudat yang berasal dari oviduct yang mengandung virus
- penularan melalui telur -> terutama dtemukan virus pada hati embrio mencapai 10% -> telur yang terinfeksi mnjadi menetas merupakan smber infeksi
- bila derajat penularan telur rendah, anak ayam yang tertular kemungkinan tidak mempunyai antibodi terhadap virus trsebut.
- penularan virus dapat terjadi melalui kotoran sampai umur 10minggu, tetapi sifatnya sangat lambat dan tidak menerus
- tetapi pada anak ayam yang terinfeksi dapt menjadi sumber infeksi penyakit
Gejala Klinis
- penurunan produksi telur dan kualitas telur secara drastis
- penurunan produksi telur dapat mencapai 20-40% dan berlangsung 6-8 minggu-> sehingga puncak produksi tidak tercapai
- penurunan produksi dapat terjadi antara umur 26-32 minggu dan antara hari ke 8-25 setelah infeksi
- kerabang telur berbintik karena pengapuran tidak merata, kadang ada telur tanpa kerabang
- dijumpai penurunan pigmentasi telur, penipisan kerabang telur terutama awal infeksi
- kadang ayam terlihat sehat, namun kadang terlihat depresi kurang lebih 48jam atau lebih setelah muncul klinis terlihat butir halus pada kerabang bagian ujung telur yang runcing
- mutu dan kualitas telur, daya tetas turun
- secara umum ayam terlihat sehat tetapi morbiditas tersamar, diare dan konsumsi pakan menurun
Patologi Anatomi
- perubahan adanya edema pada saluran telur dan usus halus
- jumlah eksudat beralbumin saluran telur
- kelainan kerabang telur akibat adanya gerakan telur yang lebih cepat di dalam saluran telur sehingga kadang tidak terbentuk kerabang telur
Diagnosa
- melihat klinis tiba-tiba produksi telur menurun dan munculnya kelainan pada kerabang telur
- isolasi dan identifikasi virus : haemaglutinasi inhbisi (HI), FAT, ELISA, VIRUS NETRALISASI
- isolasi virus : telur tertunas / biakan sel
kontrol
- vaksinasi
- biosekuriti
- vaksin dibuat biakan jaringan sel ayam atau ditanam dalam telur ayam berembrio
Diagnosa Banding
- penurunan produksi telur disertai produksi telur lembek : ND, avian encephalitis, dan mikoplasma
- ukuran telur yg kecil dan abnormal atau pengapuran kerabang tidak rata -> IB
- perubahan kerabang telur -> ND, IB, MG
- penurunan produksi -> ND, IB, AE, MG
- bentuk telur berubah -> ND, IB
- pengambilan sampel -> potongan usus ( duodenum ), cecatonsil, ginjal, pharynk, oviduct, uterus dan darah
- uji serologik : serum darah, titer HI = 10 atau lebih dianggap positif
- pencegahan : vaksinasi
0 komentar:
Posting Komentar